1.29.2009

International Malaria Xchange 2009


Gambar Lalat di Tempat Makan Sate Kuda, difoto dari hp Taxco (18/01/08)

Date : 19th January- 5th February 2009 2 weeks of Summer school and 11 days of field research at Lombok

Venue : Airlangga University School of Medicine, Surabaya, East Java and Western Lombok (one of endemic Islands of Malaria in Indonesia)


Participant : Malaria exchange is open for medical students in pre clinical,clinical level and especially those who are interested to know more about Malaria. We Limit the participant for 25 participants only.

Programs :

- Special Malaria Lectures
- Workshop
- Laboratory work (AUSM Parasitology and Microbiology Laboratory)
- Clinical work exploring patients with tropical disease (tour to Internal Mecicine Department, dr. Soetomo Teaching Hospital)
- Observation to the Tropical Disease Center/Instituion of Tropical Disease of Airlangga University for Research
- Field research of Malaria Transmission in Lombok, Indonesia :
An Approach to Diagnosis, Clinical and Epidemiological Survey,
11 days in western Lombok with AUSM profesional Lecturer as supervisor
-Sosial Programs



Monday, 19th January 2009
Opening Ceremony [for International Partisipants and Full Packet]

Tuesday, 20th January 2009
1) Tropical Diseases in Indonesia by Prof. Dr. Edi Soewandoyo, Sp., PD (K)
2) Malaria Research from FMAU by Prof. Dr. Yoes Prijatna Dahlan, Sp., Par (K)

Wednesday, 21st January 2009
1) Malaria Epidemiology (Indonesia and World) byFlorentina Sustini, MD, PhD
2) Pathophysiology, Pathogenesis, clinical approach, and treatment of Malaria by Dr. Nasronudin, Sp., PD - KPTI
3) Malaria in Pregnancy by Prof. Dr. Eri Gumilar, Sp., OG (K)

Thursday, 22nd January 2009
1) Molecular based Pathogenesis of Malaria by Prof. Dr. Yoes Prijatna Dahlan, dr., Sp., Par (K)
2) Molecular Epidemiologic of Malaria and G6PD Deficiency in Indonesia by Prof. Kawamoto, Oita University

Friday, 23rd January 2009
1) Quick Examination and Laboratories for Malaria Diagnosis by Prof. Dr. Sri Hidajati, DTM, MS
2) Transmission Pattern of Malaria: Entomology Approach by Dr. Subagyo DAP &E
3) Transmission Pattern of Malaria: Public Behavior Approach by Dr. Siti Pariani, dr., MS ,Msc, PhD
4) Workshop Day 1

Saturday, 24rd January 2009

Workshop Day 2

26th January - 5th February 2009
Field Research at Western Lombok (one of endemic Islands of Malaria in Indonesia)

6th - 12 February 2009
Evaluation, Hospital Visit, City Tour (surabaya)

13th February 2009
Farewell Party

Paket :

A Paket
2 Days Seminary
Student Rp.150.000,-
Doctor Rp. 200.000,-

B Paket
2 Days Seminary + Workshop
Student Rp.250.000,-
Doctor Rp. 350.000,-

C Paket
4 Days Seminary + Workshop
Student Rp.350.000,-
Doctor Rp. 450.000,-

D Paket
Workshop 2 days
Rp. 150.000,-

FULL Paket
All Days Seminary + Workshop + Field Research + Hospital Visit + City Tour + Accomodation

International Fee 510 euro

National Fee Rp. 4.500.000,-

Payment :

Citrawati Dyah K 0111355925

BNI - Unair Branch,Surabaya, Indonesia

or

Student Center Airlangga Univ.

Terbaru : PROMO TERBATAS, Diskon 30%
2 hari seminar = HTM 105.000
2 hari seminar + 2 hari workshop = HTM 200.000
4 hari seminar = HTM 205.000
4 hari seminar + 2 hari workshop = HTM 300.000
2 hari workshop = HTM 100.000

CP : Rida PD '06 - 08563341062






Save Palestina Now


Tabligh Akbar..

Hari Senin 26 Januari 2009 jam 09.00-11.30 WIB
Tempat di Aula Masjid Al Irsyad Jln. Sultan Iskandar Muda 46 Surabaya.


Pembicara:
1. Sapto Waluyo, Msc. (Pemerhati masalah Timur Tengah)
2. dr. Basuki Supartono, Sp. OT, FICS (Ketua BSMI, relawan di Gaza Palestina)
3. Soeripto, SH. (Ketua Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina/KNRP)
4. Ustadz H. Abdullah Hadrami (Dai Pemerhati Palestina)
5. Ustadz Muh. Sholeh Drehem









1.05.2009

diare...diare....

Definisi
Keluarnya tinja cair lebih dari 3 kali dalam 24 jam
Diare akut = terjadi akut dan berlangsung selama 3 -5 hari
Diare berkepanjangan = berlangsung lebih dari 7 hari
Diare kronis = berlangsung lebih dari 14 hari

Penyebab
Penyebab diare bisa terjadi karena berbagai penyebab, seperti
1. Infeksi, baik berupa bakteri, virus,protozoa ataupun parasit seperti cacing.
2. Keracunan makanan
3. Tidak tahan terhadap bahan makanan tertentu / alergi
4. Penyebaran infeksi dari daerah lain misal ISPA, ISK, OMA, dll.

Patofisiologi
Terjadinya perubahan absorbsi dan sekresi cairan dan elektrolit yang dapat terjadi karena
- sekresi yang meningkat
- osmotic karena adanya bahan-bahan yang menarik air dalam lumen usus
- motilitas usus yang meningkat

Jalur penularan diare
1. melalui mulut dan anus dengan perantaraan perilaku lingkungan yang tidak baik
2. tinja penderita yang mengandung kuman akan mencemari lingkungan terutama air.
3. melalui makanan dan alat dapur yang tercemar

Gejala klinis
- frekuensi buang air yang bertambah dengan bentuk dan konsistensi yang lain dari biasanya (misalnya cair, berlendir, atau berdarah, dapat juga disertai gajala lain, anoreksia, panas, muntah atau kembung.
- bisa disertai gejala komplikasi, gangguan elektrolit, dehidrasi, ataupun gangguan gas darah / asidosis.

Bahaya diare
penderita akan kehilangan cairan tubuh (dehidrasi) sehingga menjadi lesu dan lemah bahkan bisa mengakibatkan kematian bila kehilangan tersebut cukup banyak.

Tatalaksana diare
1. memberikan segera cairan yang banyak
- segera berikan minuman / cairan yang tersedia di rumah tangga (teh, air matang, larutan gula garam)
- bila tersedia oralit, maka oralit adalah cairan yang baik untuk diberikan
- tetap berikan ASI untuk bayi yang masih menyusui
2. meneruskan pemberian makanan
- berikan makanan yang lunak sehingga mudah dicerna dan tidak mengiritasi ( tidak pedas atau asam )
- makanan diberikan sedikit-sedikit tapi sering
3. mencari pengobbatan lanjutan bila diperlukan
segera bawa ke rumah sakit, puskesmas atau tempat praktek dokter bila diare tidak MEMBAIK sampai 2 hari, atau bila ada tanda-tanda berikut :
- diare terus menerus
- muntah berulang
- demam
- tidak mau makan / minum
- ada darah dalam tinja
- penderita tampak sangat haus, tampak sangat lemas

Cara membuat larutan oralit
- sediakan wadah bersih
- masukkan 2 gelas air yang telah dimasak (400 cc)
- masukkan 1 bungkus oralit 200 cc
- aduk sampai larut benar

Cara pemberian
- berikan dengan sendok atau gelas
- berikan sedikit-sedikit sampai habis atau hingga penderita tidak tampak haus
- bila muntah, hentikan 10 menit, kemudian lanjutkan sedikit demi sedikit tapi sering sampai habis.
- walau diare berlanjut, oralit tetap diteruskan ( KARENA oralit bukan lah obat untuk menghentikan diare namun menggantikan cairan tubuh yang hilang karena diare)
- bila larutan pertama habis segera buatkan larutan berikutnya
- larutan oralit jangan disimpan lebih dari 24 jam
- hentikan oralit bila diare berhenti dan penderita segar kembali

Takaran pemberian oralit
Umur penderita Pemberian 3 jam pertama / sampai penderita tidak haus atau gelisah Pemberian selanjutnya (setiap kali mencret / muntah)
Dibawah 1 tahun 1 ½ gelas ½ gelas
1-5 tahun 3 gelas 1 gelas
Diatas 5 tahun 6 gelas 1 ½ gelas
Dewasa 12 gelas 2 gelas

Pencegahan diare
1. pemberian ASI eksklusif pada bayi minimal sampai usia 6 bulan
2. siapkan dan berikan makanan pendamping ASI yang baik dan higienis mulai minimal usia 6 bulan
3. gunakan air bersih yang cukup
4. berikan imunisasi
5. membiasakan hidup sehat dengan buang air pada tempatnya
6. cuci tangan setelah melakukan kegiatan dan sebelum makan