Satu-satunya cara efektif mengatasi katarak adalah operasi. Hingga saat ini belum ada obat-obatan, makanan atau tindakan lain yang dapat menghindari atau menyembuhkan seseorang dari katarak.
Kapan harus operasi?
Tergantung dari seberapa berat katarak dan gangguan penglihatan yang dialami penderita. Bila masih ringan (dini) kacamata mungkin bias membantu penderita untuk melihat lebih jales. Operasi perlu dilakukan apabila telah mengganggu kegiatan rutin sehari-hari, atau bila kacamata sudah tidak membantu lagi maka tindakan operasi perlu dilakukan.
Operasi katarak
Operasi katarak dilakukan dengan bius local atau tetes dan tanpa harus rawat inap. Ada2 jenis tehnik operasi katarak tergantung pada kondisi katarak seseorang.
1. Konvensional
a. Lensa katarak dikeluarkan secara utuh
b. Luka operasi lebar 10-12 mm
c. Diperlukan jahitan
Katarak dikeluarkan secara utuh
2. Phacoemulsifikasi
a. Lensa katarak dikeluarkan setelah dipecah menjadi potongan-potongan kecil dengan menggunakan alat khusus (gelombang ultrasound)
b. Luka operasi kecil 3 mm
c. Tidak perlu jahitan
d. Penyembuhan lebih cepat.
Katarak dihancurkan dan dihisap melalui sayatan kecil
Setelah katarak diangkat dipasang lensa buatan (IOL = Intra Ocular Lens) ke dalam kantng lensa secara permanen dan tidak perlu perawatan khusus.
Pasca Operasi Katarak
- Tingkat keberhasilan operasi katarak cukup tinggi, lebih dari 90% menunjukkan perbaikan penglihatan apabila tidak terdapat gangguan atau masalah lain pada mata.
- Sebagian besar penderita tidak lagi memerlukan kacamata setelah operasi untuk melihat jauh, sebagian lagi masih memerlukan bantuan kacamata baik untuk melihat jauh maupun dekat.
- Komplikasi, walaupun sangat jarang, dapat terjadi pada saat operasi, maupun setelah operasi. Jika mengalami gangguan sekecil apapun, segeralah menghubungi dokter, jangan ditunda.
- Penurunan penglihatan dapat terjadi setelah beberapa bulan, umumnya terjadi karena selaput lensa dimana lensa tanam terpasang menjadi keruh. Keadaan ini memerlukan tindakan yang dinamakan kapsulotomi dengan menggunakan laser (YAG laser) untuk menghilangkan kekeruhan tersebut sehingga penglihatan menjadi jelas kembali.
- Kadang-kadang katarak tersebut sangat keruh, sehingga kelainan bagian belakang mata (syaraf mata) tidak dapat dilihat pada saat pemeriksaan. Bila ini terjadi, meskipun operasi berjalan sukses belum tentu penglihatan menunjukkan perbaikan yang berarti.
12.19.2008
12.07.2008
katarak
katarak
Katarak adalah perubahan lensa mata yang seharusnya jernih dan tembus pandang menjadi keruh, akibatnya obyek yang dilihat menjadi kabur dan meyebabkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas. Normalnya lensa mata jernih. Bila terjadi proses katarak, lensa menjadi buram seperti kaca susu.
Katarak terjadi secara perlahan-lahan, sehingga penglihatan terganggu secara beragam sesuai tingkat kekeruhan lensa. Katarak tidak menular dari satu mata ke mata yang lain, namun dapat terjadi pada kedua mata secara bersamaan.
Penyebab Katarak
Sebagian besar katarak terjadi karena suatu perubahan kimia pada protein lensa mata yang mengakibatkan lensa mata menjadi keruh. Perubahankimia pada protein inti lensa mengakibatkan pigmentasi progresif menjadi kuning atau kecokelatan juga terjadi penurunan konsentrasi glutation dan kalium, peningkatan konsentrasi natrium dan kalsium serta peningkatan hidrasi lensa. Perubahan ini dapat terjadi karena meningkatnya usia atau karena proses degenerasi (katarak senilis). Umumnya mulai pada usia 40 tahun keatas, akan tetapi dapat pula terjadi pada bayi atau usia yang lebih muda karena faktor penyebab yang lain seperti :
- Cacat bawaan sejak lahir (katarak kongenital)
- Masalah kesehatan lain : peradangan, diabetes, obat-obatan (katarak komplikata)
- Trauma (kecelakaan pada mata) (katarak traumatik)
- Faktor lain yang mendukung terjadinya katarak : proses oksidasi dari radikal bebas, paparan sinar ultra violet dan malnutrisi.
Gejala katarak
Gejala utama yang dialami penderita katarak adalah penglihatan kabur seperti terdapat kabut yang menghalangi, mudah silau terutama di tempat yang terang sehingga penglihatan di malam hari lebih nyaman dari pada siang hari, penglihatan ganda, menyebabkan perubahan tajam penglihatan sehingga penderita sering mengganti ukuran kacamatanya. Bila seseorang mengalami gejala seperti diatas, pemeriksaan menyeluruh oleh dokter spesialis mata dapat mendeteksi katarak atau gangguan mata lain yang juga menyebabkan penurunan penglihatan.
Pembagian katarak
1. Katarak insipien
Kekeruhan terjadi di perifer korteks dan biasanya belum menimbulkan gangguan tajam penglihatan.
2. Katarak imatur
Kekeruhan terjadi di posterior nukleus lensa dan belum mengenai seluruh lapisan lensa, dan mulai menimbulkan gangguan penglihatan.
3. Katarak matur
Kekeruhan sudah mengenai seluruh lensa dan terjadi penurunan penglihatan yang sangat tajam
4. Katarak hipermatur
Bila katarak matur dibiarkan akan terjadi pencairan korteks dan nukleus tenggelam ke bawah (katarak morgagni) atau lensa akan menjadi keriput karena terus kehilangan cairan (shrunken katarak)
Deteksi dan Diagnosa
Katarak dini hanya dapat dilihat dengan alat slit lamp yang biasanya digunakan oleh dokter spesialis mata. Pada umumnya dokter spesialis mata akan menggunakan berbagai alat untuk menentukan jenis, kekeruhan dan letak dari katarak, serta untuk membedakannya dari penyakit mata lain yang mempunyai gejala mirip dengan katarak.
Bagaimana mengatasi katarak?
Satu-satunya cara efektif mengatasi katarak adalah operasi. Hingga saat ini belum ada obat-obatan, makanan atau tindakan lain yang dapat menghindari atau menyembuhkan seseorang dari katarak.
Katarak adalah perubahan lensa mata yang seharusnya jernih dan tembus pandang menjadi keruh, akibatnya obyek yang dilihat menjadi kabur dan meyebabkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas. Normalnya lensa mata jernih. Bila terjadi proses katarak, lensa menjadi buram seperti kaca susu.
Katarak terjadi secara perlahan-lahan, sehingga penglihatan terganggu secara beragam sesuai tingkat kekeruhan lensa. Katarak tidak menular dari satu mata ke mata yang lain, namun dapat terjadi pada kedua mata secara bersamaan.
Penyebab Katarak
Sebagian besar katarak terjadi karena suatu perubahan kimia pada protein lensa mata yang mengakibatkan lensa mata menjadi keruh. Perubahankimia pada protein inti lensa mengakibatkan pigmentasi progresif menjadi kuning atau kecokelatan juga terjadi penurunan konsentrasi glutation dan kalium, peningkatan konsentrasi natrium dan kalsium serta peningkatan hidrasi lensa. Perubahan ini dapat terjadi karena meningkatnya usia atau karena proses degenerasi (katarak senilis). Umumnya mulai pada usia 40 tahun keatas, akan tetapi dapat pula terjadi pada bayi atau usia yang lebih muda karena faktor penyebab yang lain seperti :
- Cacat bawaan sejak lahir (katarak kongenital)
- Masalah kesehatan lain : peradangan, diabetes, obat-obatan (katarak komplikata)
- Trauma (kecelakaan pada mata) (katarak traumatik)
- Faktor lain yang mendukung terjadinya katarak : proses oksidasi dari radikal bebas, paparan sinar ultra violet dan malnutrisi.
Gejala katarak
Gejala utama yang dialami penderita katarak adalah penglihatan kabur seperti terdapat kabut yang menghalangi, mudah silau terutama di tempat yang terang sehingga penglihatan di malam hari lebih nyaman dari pada siang hari, penglihatan ganda, menyebabkan perubahan tajam penglihatan sehingga penderita sering mengganti ukuran kacamatanya. Bila seseorang mengalami gejala seperti diatas, pemeriksaan menyeluruh oleh dokter spesialis mata dapat mendeteksi katarak atau gangguan mata lain yang juga menyebabkan penurunan penglihatan.
Pembagian katarak
1. Katarak insipien
Kekeruhan terjadi di perifer korteks dan biasanya belum menimbulkan gangguan tajam penglihatan.
2. Katarak imatur
Kekeruhan terjadi di posterior nukleus lensa dan belum mengenai seluruh lapisan lensa, dan mulai menimbulkan gangguan penglihatan.
3. Katarak matur
Kekeruhan sudah mengenai seluruh lensa dan terjadi penurunan penglihatan yang sangat tajam
4. Katarak hipermatur
Bila katarak matur dibiarkan akan terjadi pencairan korteks dan nukleus tenggelam ke bawah (katarak morgagni) atau lensa akan menjadi keriput karena terus kehilangan cairan (shrunken katarak)
Deteksi dan Diagnosa
Katarak dini hanya dapat dilihat dengan alat slit lamp yang biasanya digunakan oleh dokter spesialis mata. Pada umumnya dokter spesialis mata akan menggunakan berbagai alat untuk menentukan jenis, kekeruhan dan letak dari katarak, serta untuk membedakannya dari penyakit mata lain yang mempunyai gejala mirip dengan katarak.
Bagaimana mengatasi katarak?
Satu-satunya cara efektif mengatasi katarak adalah operasi. Hingga saat ini belum ada obat-obatan, makanan atau tindakan lain yang dapat menghindari atau menyembuhkan seseorang dari katarak.
10.30.2008
Apakah Kanker Bisa Dicegah?
Faktor resiko yang dapat dicegah
Dibawah ini akan disajikan beberapa riset atau penelitian yang membantu menghambat pertumbuhan sel kanker, sebagian besar riset menunjukkan bahwa gaya hidup sehat adalah cara yang ampuh mencegah dan melawan kanker, diantaranya adalah :
• Aktivitas fisik
• Keseimbangan berat badan
• Makan buah dan sayuran
• Mengurangi makan makanan berlemak
• Mengurangi konsumsi daging
• Tidak merokok
Cara diatas telah terbukti dapat mencegah berbagai macam kanker. Tidak merokok adalah faktor utama yang dapat menurunkan resiko kanker paru-paru. Berdasarkan penelitian Universitas Harvard Amerika tahun 1996 mengenai kanker, disebutkan bahwa rokok dan obesitas menyumbang 30 % kematian dari penderita kanker. Ini menunjukkan bahwa 60 % dari kematian akibat kanker dapat dicegah.
Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol
• Usia adalah faktor resiko yang tidak dapat dicegah. Individu yang lebih dari 55 tahun adalah faktor resiko dari tumbuhnya sel kanker. Menurut, American Cancer Society, 77 % angka kejadian terbayak adalah pada usia diatas 55 tahu.
• Keturunan adalah salah satu factor juga yang berperan dalam penurunan kanker. Diakibatkan karena kanker terjadi dari kerusakan DNA, dan DNA tersebut pada akhirnya diturunkan secara genetik.
• Jenis kelamin dan suku adalah factor resiko yang lain yang dapat menyebabkan kanker.
10.29.2008
Hikmah
Sakit adalah anugrah dan nikmat Allah yang luar biasa besar. Bukankah apabila kita sakit, kemudian kita bersyukur dan bersabar maka akan menjadi peluruh dosa-dosa kita yang telah lalu. Maha Besar Nikmat yang Allah berikan ketika kita sakit.. Subhanallah Maha Suci Allah..
10.20.2008
Apa itu Kanker?
Kanker adalah suatu istilah penyakit yang digunakan diamana adanya pembelahan sel yang abnormal tanpa kontrol dan dapat menyebar ke jaringan sekitarnya. Sel kanker dapat menyebar ke bagian lain di tubuh lewat aliran darah dan sistem limfatik. Tumor ganas disebut juga kanker. Kanker memiliki potensi untuk menyerang dan merusak jaringan yang berdekatan dan menimbulkan metastasis. Menurut konsep masa kini kanker adalah penyakit gen. Sebuah sel normal dapat menjadi sel kanker apabila oleh berbagai sebab terjadi ketidakseimbangan antara fungsi onkogen dengan gen tumor suppresor dalam proses tumbuh dan kembangnya sebuah sel. Perubahan atau mutasi gen yang menyebabkan terjadinya hiperekspresi onkogen dan atau kurang / hilangnya fungsi gen tumor suppresor menyebabkan sel tumbuh dan berkembang tak terkendali. Perubahan ini berjalan dalam beberapa tahap atau yang dikenal dengan proses multistep carcinogenesis.
Kanker tidak hanya merupakan satu tipe penyakit melainkan kumpulan beberapa penyakit. Lebih dari 100 tipe dari kanker telah ditemukan. Sebagian besar kanker dinamakan sesuai organ atau tipe sel dimana sel kanker mulai berada. Sebagai contoh, kanker yang dimulai di kolon disebut kanker kolon, kanker yang terjadi pertama kali di sel basal dari kulit disebut karsinoma sel basal.
Berikut adalah kategori dari beberapa kanker:
1. Karsinoma : kanker yang dimulai dari kulit atau jaringan yang melindungi organ bagian dalam.
2. Sarkoma : kanker yang terjadi di tulang, jaringan rawan tulang, lemak, otot, pembuluh darah, atau jaringan penghubung.
3. Leukimia : kanker yang terjadi di jaringan yang memproduksi darah seperti sumsum tulang dan menyebabkan peningkatan jumlah sel darah yang abnormal.
4. Limfoma dan Myeloma : kanker yang terjadi di sistem imunitas
5. Kanker Susunan Saraf Pusat : kanker yang terjadi di jaringan otak dan sumsum tulang.
Asal Mula dari Kanker
Kanker dimulai di sel, yang merupakan unit dasar dari kehidupan. Tubuh kita terdiri dari berbagai macam tipe sel. Beberapa sel tumbuh dan membelah dengan kontrol yang berguna untuk membuat tubuh tetap sehat. Ketika sel tua atau rusak, sel akan diganti dengan sel baru.
Tetapi kadang-kadang proses ini tidak sesuai dengan normalnya, materi genetik yang ada di dalam sel (DNA) dapat menjadi rusak atau berubah. Terjadi mutasi yang memberikan perubahan pada pertumbuhan sel, ketika hal ini terjadi sel tidak mati seperti biasanya dan sel yang baru tidak menggantikan sel yang mati. Sel ekstra inilah yang dapat tumbuh di jaringan menjadi sebuah tumor. Tumor disini adalah pertumbuhan jaringan biologis yang tidak normal. Pertumbuhannya dapat menjadi ganas (malignant) atau jinak (benign). Tumor jinak bukanlah sebuah kanker, tumor ini mudah diangkat lewat operasi, dan sebagian besar tidak tumbuh lagi stelah diangkat dan tidak menyebar ke anggota tubuh yang lain. Sebaliknya, tumor ganas adalah kanker. Sel tumor ini dapat menyebar di jaringan terdekat dan menyebar di bagian lain dari tubuh. Penyebaran sel kanker ke bagian lain dari tubuh disebut metastasis.
10.13.2008
Hikmah
Ketika manusia menjadikan cinta semu yg ada di hatinya maka kesakitan yg akan diterima, namun ketika manusia menjadikan cinta Allah di hatinya maka damai dan kebahagiaan yg akan diterima.
coba dan buktikan sendiri.
coba dan buktikan sendiri.
10.06.2008
OPERASI KATARAK GRATIS
Dalam rangka WORLD SIGHT DAY, PERDAMI Cab Jawa Timur bekerjasama dg SURABAYA EYE CLINIC (SEC) mengadakan OPERASI KATARAK GRATIS PD TGL 18 OKT 2008 yg bertempat di SEC Jl.Jemursari 108 Surabaya.Informasi sebelum TGL 14 OKT 2008 di dr.Rosalina Sp.M 03170522502 atau 08113419344.
10.02.2008
Indahnya Saat Kemenangan..
Ukhuwah bukan hanya terletak pada pertemuan, bukan pada manisnya ucapan di bibir. Tetapi pada ingatan seseorang terhadap saudaranya dalam doa-doanya (Al Ghazali). Saling mendoakan ya.. Taqobbalallahu minna wa minkum, taqobbal ya karim..
9.28.2008
Puasa dan Kesehatan Jiwa
''Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.'' (QS Al Baqarah [2]: 183).
Ayat di atas menunjukkan bahwa tujuan puasa itu adalah ketakwaan kepada Allah SWT, yaitu taat dan patuh menjalankan perintah-Nya serta takut melanggar larangan-Nya. Ketakwaan menunjukkan tingkat kemuliaan seseorang, sebagaimana difirmankan oleh Allah SWT dalam surah Al Hujuraat [49] ayat 13.
Bila dikaji lebih mendalam, inti dari puasa adalah pengendalian diri (self control). Orang yang sehat jiwanya adalah orang yang mampu menguasai dan mengendalikan diri terhadap dorongan-dorongan yang datang dari dalam dirinya maupun yang datang dari luar. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al Hakim, yang artinya sebagai berikut, ''Puasa itu bukanlah hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, akan tetapi sesungguhnya puasa itu ialah mencegah diri dari segala perbuatan yang sia-sia serta menjauhi perbuatan-perbuatan yang kotor dan keji.'' (HR Al Hakim)
Sebagaimana halnya dengan ibadah shalat yang juga dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar, maka apabila puasa itu dilakukan dengan sungguh-sungguh karena Allah SWT semata, maka puasa itu dapat pula mencegah seseorang melakukan perbuatan keji dan mungkar sebagaimana hadis di atas.
Tetapi, mengapa ada orang yang puasa juga melakukan pelanggaran hukum, norma, moral, dan etika (perbuatan keji dan mungkar)? Orang semacam ini dalam menjalankan ibadah puasanya itu lalai, tidak sungguh-sungguh, bukan karena Allah SWT serta riya, sehingga ia tidak mendapatkan ketakwaan, yaitu patuh atau taat menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Dari berbagai penelitian ilmiah ternyata puasa itu meningkatkan kesehatan fisik, psikologik, sosial, dan spiritual (WHO, 1984). Dengan berpuasa orang akan terbebas dari beban rasa bersalah dan berdosa karena perbuatannya di masa lampau. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari Muslim, yang artinya sebagai berikut, ''Barang siapa yang telah menjalankan ibadah puasa dengan sempurna serta ikhlas karena Allah semata, maka Allah mengampuni dosa-dosa tahun sebelumnya.'' (HR Bukhari Muslim)
Dalam kaitannya dengan pengendalian diri ini, hendaknya kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan agar mempunyai kekuatan untuk melawan hawa nafsu berupa godaan '3-TA', yaitu harta, tahta, dan wanita. Ibadah puasa pada hakikatnya penyucian diri, penghapusan kesalahan dan dosa yang dilakukan manusia. Rasa bersalah dan berdosa merupakan beban mental yang tidak baik bagi kesehatan jiwa, sebab manusia itu bisa jatuh dalam keadaan stres, kecemasan, depresi, dan gangguan kejiwaan lainnya. Puasa menjadi sarana detoksifikasi jiwa.
(Prof Dr dr H Dadang Hawari )
Sumber: Republika Online
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=266321&kat_id=14
Ayat di atas menunjukkan bahwa tujuan puasa itu adalah ketakwaan kepada Allah SWT, yaitu taat dan patuh menjalankan perintah-Nya serta takut melanggar larangan-Nya. Ketakwaan menunjukkan tingkat kemuliaan seseorang, sebagaimana difirmankan oleh Allah SWT dalam surah Al Hujuraat [49] ayat 13.
Bila dikaji lebih mendalam, inti dari puasa adalah pengendalian diri (self control). Orang yang sehat jiwanya adalah orang yang mampu menguasai dan mengendalikan diri terhadap dorongan-dorongan yang datang dari dalam dirinya maupun yang datang dari luar. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al Hakim, yang artinya sebagai berikut, ''Puasa itu bukanlah hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, akan tetapi sesungguhnya puasa itu ialah mencegah diri dari segala perbuatan yang sia-sia serta menjauhi perbuatan-perbuatan yang kotor dan keji.'' (HR Al Hakim)
Sebagaimana halnya dengan ibadah shalat yang juga dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar, maka apabila puasa itu dilakukan dengan sungguh-sungguh karena Allah SWT semata, maka puasa itu dapat pula mencegah seseorang melakukan perbuatan keji dan mungkar sebagaimana hadis di atas.
Tetapi, mengapa ada orang yang puasa juga melakukan pelanggaran hukum, norma, moral, dan etika (perbuatan keji dan mungkar)? Orang semacam ini dalam menjalankan ibadah puasanya itu lalai, tidak sungguh-sungguh, bukan karena Allah SWT serta riya, sehingga ia tidak mendapatkan ketakwaan, yaitu patuh atau taat menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Dari berbagai penelitian ilmiah ternyata puasa itu meningkatkan kesehatan fisik, psikologik, sosial, dan spiritual (WHO, 1984). Dengan berpuasa orang akan terbebas dari beban rasa bersalah dan berdosa karena perbuatannya di masa lampau. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari Muslim, yang artinya sebagai berikut, ''Barang siapa yang telah menjalankan ibadah puasa dengan sempurna serta ikhlas karena Allah semata, maka Allah mengampuni dosa-dosa tahun sebelumnya.'' (HR Bukhari Muslim)
Dalam kaitannya dengan pengendalian diri ini, hendaknya kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan agar mempunyai kekuatan untuk melawan hawa nafsu berupa godaan '3-TA', yaitu harta, tahta, dan wanita. Ibadah puasa pada hakikatnya penyucian diri, penghapusan kesalahan dan dosa yang dilakukan manusia. Rasa bersalah dan berdosa merupakan beban mental yang tidak baik bagi kesehatan jiwa, sebab manusia itu bisa jatuh dalam keadaan stres, kecemasan, depresi, dan gangguan kejiwaan lainnya. Puasa menjadi sarana detoksifikasi jiwa.
(Prof Dr dr H Dadang Hawari )
Sumber: Republika Online
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=266321&kat_id=14
9.27.2008
Langganan:
Postingan (Atom)